Yogyakarta_Pada hari, Minggu (10/11), Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Rutan Jogja menggelar upacara yang diikuti oleh seluruh pegawai dan warga binaan pada Minggu pagi. Upacara ini dipimpin oleh Kepala Rutan Yogyakarta, Bapak Narya, yang menyampaikan amanat dari Menteri Sosial Republik Indonesia.

Dalam amanatnya, Bapak Narya menyampaikan tema peringatan Hari Pahlawan Tahun 2024, yaitu “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu”. Tema ini mengandung makna yang sangat dalam dan relevan dengan tantangan zaman sekarang.

“Teladani Pahlawanmu,” berarti bahwa setiap olah pikir dan perbuatan kita harus senantiasa diilhami oleh semangat kepahlawanan. Melalui semangat ini, kita diharapkan dapat mengeluarkan inovasi-inovasi baru yang dapat mengimplementasikan nilai-nilai kepahlawanan dalam menghadapi tantangan masa kini. “Cintai Negerimu” mengandung makna bahwa segala bentuk pengabdian kita harus memberikan sumbangsih yang berarti bagi kemajuan bangsa Indonesia. Ia mengajak seluruh peserta upacara untuk terus mencintai negara dan memberikan kontribusi yang bermanfaat, baik dalam pekerjaan sehari-hari, maupun dalam kehidupan sosial di tengah masyarakat.

Upacara yang berlangsung khidmat ini diikuti oleh semua pegawai dan warga binaan Rutan Yogyakarta dengan penuh antusias. Para warga binaan terlihat serius mengikuti rangkaian acara, sebagai bentuk penghormatan atas perjuangan para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia.

Peringatan Hari Pahlawan di Rutan Jogja kali ini diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk memotivasi para warga binaan dan pegawai untuk terus berusaha memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Semangat kepahlawanan yang diusung melalui tema tersebut diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif kepada negara.

Yogyakarta_Pada hari, Senin (28/10), Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda di Rutan Jogja berlangsung khidmat yang dimulai pada pukul 08.00 pagi ini, dihadiri oleh seluruh pegawai dan warga binaan. Bertempat di lapangan Rutan Jogja, peringatan ini mengusung tema “Maju Bersama Indonesia Raya,” yang bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan, nasionalisme dan semangat untuk memajukan bangsa.

Dalam upacara tersebut, Kepala Rutan Jogja, Bapak Narya, menyampaikan Amanat dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo. “Pada momentum peringatan hari sumpah pemuda ini, marilah kita bersama-sama melakukan berbagai macam langkah untuk mengembangkan potensi pemuda melalui aktivitas yang mendorong perkembangan kreativitas dan inovasi pemuda Indonesia dengan berbagai cara yang dapat dilakukan. Marilah kita bersama membuka kesempatan seluas-luasnya kepada pemuda Indonesia untuk berpartisipasi dalam seluruh dimensi Pembangunan Indonesia sesuai dengan kompetensi dan passion masing-masing,” ucapnya.

Pesan dari Menpora ini menjadi pengingat akan pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa. Kepala Rutan juga menambahkan harapannya agar seluruh warga binaan dapat mengambil hikmah dari peringatan ini sebagai motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa setelah bebas nanti. Upacara berlangsung dengan tertib dan penuh antusiasme, menunjukkan komitmen Rutan Kelas IIA Yogyakarta dalam mendukung cita-cita bangsa, khususnya dalam melayani masyarakat dengan penuh integritas.

Upacara ini menjadi momen penting yang menunjukkan sinergi antara pegawai dan warga binaan dalam semangat kebangsaan dan persatuan, sekaligus mengajak semua pihak untuk turut serta dalam mewujudkan visi Indonesia yang lebih baik dan maju.

Yogyakarta_Pada hari, Selasa (08/10), Rutan Kelas IIA Yogyakarta menggelar Pelatihan Bimbingan Kemandirian Peternakan Terintegrasi bagi para tahanan dan narapidana. Kegiatan ini diselenggarakan di Aula Rutan Kelas IIA Yogyakarta yang diikuti oleh 21 WBP Rutan Jogja. Pelatihan ini merupakan hasil kerjasama antara Rutan Yogyakarta dan Fakultas Pertanian Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, dengan fokus pada beternak ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) serta budidaya magot Black Soldier Fly (BSF).

Kegiatan dibuka oleh Kepala Rutan Yogyakarta, Bapak Narya, yang memberikan sambutan hangat dan motivasi bagi peserta pelatihan. Selanjutnya, materi pelatihan dimulai dengan pemaparan teori tentang cara beternak ayam KUB, yang dimulai dari tahap ayam Day Old Chick (DOC) hingga pembesaran ayam. Para peserta juga diberikan pelatihan tentang budidaya magot BSF, dari tahap telur, larva, hingga menjadi magot siap panen. Selain itu, dijelaskan pula cara memanfaatkan magot sebagai alternatif pakan alami bagi ayam KUB, yang dapat menekan biaya pakan sekaligus mendukung peternakan yang ramah lingkungan.

Pelatihan ini merupakan langkah nyata dari Rutan Kelas IIA Yogyakarta untuk memberikan bekal keterampilan praktis kepada narapidana, sehingga mereka mampu mengembangkan potensi diri dan lebih siap menghadapi kehidupan setelah masa tahanan berakhir.

Yogyakarta_Pada hari, Senin (07/10), Untuk meningkatkan daya saing dan memastikan kualitas produk yang memenuhi standar konsumen, sertifikasi halal menjadi langkah penting yang harus ditempuh oleh Rutan Yogyakarta.

Penerapan sertifikasi halal di lingkungan Rutan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar dapat bersaing dengan produk dari luar. Ini juga menjadi bentuk pemberdayaan ekonomi bagi warga binaan yang berpartisipasi dalam program produksi makanan di dalam Rutan. Dengan memiliki sertifikasi halal, produk warga binaan dapat dipasarkan secara lebih luas dan diakui secara resmi oleh lembaga berwenang seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Produksi yang dihasilkan oleh warga binaan di Rutan Yogyakarta antara lain berupa donat dan keripik pangsit. Pihak Kementerian Agama Kota Yogyakarta mengecek langsung bahan-bahan dan cara produksi makanan yang dihasilkan oleh warga binaan di rutan Yogyakarta. Tahapan yang dilalui meliputi audit bahan baku, proses produksi, serta kebersihan dan keamanan pangan. Semua aspek ini harus memenuhi standar halal yang ketat agar bisa mendapatkan sertifikasi resmi.

Dengan adanya sertifikasi halal, produk makanan yang dihasilkan oleh warga binaan dapat menjadi simbol transformasi positif, baik dalam aspek ekonomi maupun sosial. Ini membuktikan bahwa melalui pendidikan dan pelatihan yang tepat, warga binaan memiliki peluang untuk berkontribusi secara produktif dalam masyarakat, bahkan dari balik jeruji besi sekalipun.

Yogyakarta_Pada hari ini, Senin (07/10), Rutan Jogja melaksanakan upacara penyematan kenaikan pangkat kepada 6 pegawai yang dinilai memiliki dedikasi dan prestasi luar biasa dalam menjalankan tugas-tugas negara. Acara ini dilangsungkan di Aula Rutan Jogja sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja dan kontribusi para pegawai terhadap lembaga.

Enam pegawai yang menerima kenaikan pangkat ini antara lain:

- Andrea Astoto S.Si., M.M., Ari Hariyanto SH., M.H., Nur Hidayati S.E., dan Anas Malik Udin S.P. terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2024 secara resmi dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Tingkat I golongan ruang III/d.
- Brahmatiya Putra Sakti, S.Tr.Pas., yang terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2024, dinaikkan pangkatnya menjadi Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b.
- Adi Tri Putranto, yang juga terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2024, resmi naik pangkat menjadi Penata Muda golongan ruang III/a.

Kepala Rutan Yogyakarta, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para pegawai yang naik pangkat. Menurutnya, kenaikan pangkat ini merupakan sebuah penghargaan atas kinerja yang telah dicapai setelah mencapai target sasaran kinerja pegawai (SKP), dan hal tersebut patut diapresiasi dengan kenaikan pangkat yang berpengaruh atas penghasilan yang didapatkan. Sehingga dengan hal tersebut dapat menjadi motivasi pegawai untuk terus melaksanakan kinerjanya dengan lebih baik lagi.

“Semoga dengan kenaikan pangkat ini, para pegawai semakin termotivasi untuk terus berkarya dan mengabdi pada negara dengan lebih baik lagi,” ujar Kepala Rutan Yogyakarta.

Acara penyematan kenaikan pangkat diakhiri dengan doa bersama serta foto bersama dengan keluarga dan rekan-rekan kerja.